Semenjak “menetas” dari rumah,
Inilah periode sahur ke.6, dimana aku harus berjuang untuk sahur sendiri
Sedikit cerita tentang perjuangan makan sahur
Sahur 1.
Sahur pada tahun pertama “meninggalkan” rumah lumayan enteng. Lha jelas enteng, saat itu aku sudah bekerja disemarang, dan kebetulan indekost di wilayah kampus Tembalang.
Berhubung satu kost dengan anak-anak mahasiswa dan juga mayoritas muslim, so soal sahur aku tidak begitu khawatir. Dan kebetulan lagi didekat kos-kos’an ada sebuah warung rumahan yang masakannya selalu update alias panas.
So sahur tahun pertama Aman sentosa
Sahur 2.
Sahur kali ini, lumayan menderita nih.
Saat sudah mulai tugas diwilayah pekalongan, kost2anku lumayan jauh dari kantor dan juga lumayan jauh dari pusat makanan. Tepatnya kost diwilayah kabupaten batang (tetangga’nya pekalongan)...kebiasaan sahur, kalo gak keluar jam 3 nyari sahur, ya kadang malam sudah bungkus nasi untuk makan sahur, n tentunya kadang juga kebablasan tidak sahur.
Sahur tahun ke 2 yang penuh perjuangan
Sahur 3
Ini’lah sahur ternikmat dan ternyaman yang kualami selama merantau. masih dipekalongan...Karena sebuah kejadian kecelakaan mobil yang kuceritakan disini, selama kendaraan diperbaiki maka aku pindah kos dekat kantor, kos kali ini cukup nyaman, karena menyatu dengan rumah induk. Lebih tepatnya ini adalah rumah besar dengan kamar banyak. Soal sahur pasti anak2 kost akan dibangunkan oleh bapak kos dan tinggal menikmati makan sahur bersama dimeja makan. Dengan konsekuensi nambah ”budget” bulanan di bulan ramadhan.
Sahur tahun ke,3 yang nyaman
Sahur 4
Kali ini di Bumi Borneo, Balikpapan...sahur kali ini lumayan “gampang”.... kos2an Cuma berisi 3 orang dari 20 Kamar, kami berhasil negosiasi dengan tetangga disamping kost untuk menyediakan sahur. Jadi tiap sahur tetangga kami membawakan nasi lengkap 3 piring dengan lauk-pauk’nya...dan tentunya membantu membangunkan kami. So soal sahur kali ini kami aman. Untuk biaya lumayan fair, karena dihitung jumlah hari sahur yang disediakan.
Sahur tahun ke,3 yang lumatan enteng
Sahur 5
Masih di balikpapan, di kost yang sama....nah kali ini lumayan menderita. Rupanya tetangga kost kami yang menyediakan sahur tahun lalu ”pensiun” dari kegiatan menyiapkan sahur kami. Dengan alasan dirumahnya semakin banyak orang, sehingga tidak mampu dan tidak punya waktu luang untuk menyediakan sahur bagi kami. Jadilah kami penghuni kost mempunyai kegiatan tambahan diwaktu sahur, yaitu safari sahur dari warung ke warung. Kami mempunyai kebiasaan yang sama, jadi setelah berbuka, kami taraweh bersama dimusholla terdekat, dan ba’da taraweh kami keluar bersama untuk mencari buka puasa (makan besar) dan nanti sahur kami lanjutkan lagi dengan safari sahur. Kebetulan kami ber3, jadi tiap sahur bisa saling membangunkan.
Sahur tahun ke4 yang agak penuh dengan perjuangan
Sahur 6
Sahur tahun ini. Kebetulan pada bulan ramadhan ini, banyak aktivitas travelling keliling borneo ama bos, jadi secara efektif sahur dibalikpapan belum ada seminggu setelah 17 hari puasa ini. Hampir sama dengan sahur tahun ke.5, tiap sahur, kadang sendiri, kadang bersama teman kos (kali ini Cuma ber2 saja), kami melakukan safari sahur. Dan kadang2 juga terpaksa dengan berat hati karena ber2 tidak terbangun kami harus rela menjalani puasa tanpa sahur.
Di sisa ramadhan tersisa, masih ada beberapa travelling yang harus kujalani, so masih bisa menikmat sahur di hotel
Hmm, sahur tahun ke 6 yang lumayan ”rodo” enteng
Bagaimana dengan sahur tahun depan....mudah2an sahur tahun depan sudah tidak sendiri lagi alias sudah ada ”seseorang” yang menyediakan
Aminnnnnn. :)
Bagaimana dengan pengalaman sahur anda wahai perantau !!!!