Kamis, 07 Mei 2009

Dinner

Berhubung antrian dokter yang cukup lama…akhirnya kami memutuskan untuk memuaskan keinginan perut kami yang sedang bernyanyi…
Warung makan pecel lele didepan apotek yang juga merangkap kumpulan tempat praktek dokter menjadi pilihan kami…

Saat sedang asyik menikmati pecel ayam, tiba2 munculah seorang anak kecil bersandar di tiang penyangga warung itu…..untung aja anak kecil, coba orang segede bang tigor di serial suami-suami takut istri, gak kebayang deh tuh warung jadi apa…
Si anak hanya berkata lirih dan pelan “om, semir om” sambil ngelirik isi piring kami.

Tiba-tiba temenku merasa iba dan mempunyai ide untuk mengajak anak ini makan bareng....hmmm kayaknya semalam dia abis nonton sinetron rahasia Illahi deh...tumben-tumbennya punya ide baguss, seperti ide’nya kumpulan remaja masjid aja.....oke, ide baguss…tapi harus ada usahanya duonkk…gak boleh dimanjain tuh yang beginian

“sini dek, ada semir warna coklat gak, nih rambut om sudah mulai keliatan ubannya, bisa gak disemirin”
“om…om….pliss deh, ini semir sepatu lageeeee”
”ohhhh, bilang dong, daritadi Cuma ngomong semar-semir doank, om kira semir rambut, atau roti semir malah”

”ahh om bisa aja” (sambil nyubit aku...hehehe yang percaya n bayangin kalo aku dicubit ]keterlaluan deh)
”udah nih sepatuku mainkan yeee..semir warna coklat...pokoknya harus kinclong seperti kaca make-up’nya bencong”

”86 om, laksanakan”

Dengan beralaskan karton bekas, anak kecil ini duduk dibawahku dan menyemir sepatuku....dan bersamaan juga kami memesankan 1 porsi pecel ayam, lengkap dengan nasi, lalapan dan varian-varian pelengkap menu pecel ayam ...

”om..om..sepatunya udah beres” kata si anak itu
”wahhh, sipp mantappzzz, bagoosss, fantastis, sensasional dasyat” (halah!!!!!!)
”udah sini kamu duduk disamping’ku, makan dulu ya...nih sudah ada nasi+ayam’nya...mau gak??”
”yaelah om, pasti mau donk”

Sebelum anak ini mulai menyantap nasi pecel ayam’nya, tiba-tiba datang lagi seorang anak kecil dari sisi warung lainnya, dan berkoar-koar dengan lirih’nya ”semir om...semir sepatu” (sek..sek..koar-koar kok lirih ya...betul gak sih !!!!..ahh sutralah)
Akhirnya temenku pun mengusulkan untuk mengajak anak yang kedua ini untuk bergabung makan dengan kami....kami liat mereka saling berbisik..dan kemudian ngelirik kami....
”kenapa?? Kurang ya...”
”hehehe..iya om”
Akhirnya mereka memutuskan untuk menambah nasi 1 porsi saja, sedangkan ayam dan lalapannya akan mereka bagi sendiri sesuai ketentuan peraturan pemrintah setempat (hayahhhh)

Kami berdua tertegun melihat mereka makan dengan nikmatnya....kami juga menyuruh mereka untuk pesan minum sendiri...dengan malu-malu mereka memesan minum sendiri
”mas..mas...es teh satu ya...pake gelas, jangan dipincuk
Sedangkan yang satunya tidak mau kalah gaya, memesan minum ”mas, saya es jeyuk yee..gulanya dikit aja, kalo bisa jeruknya pake jeruk import ya, import dari bontang” (ggrmmmhhhhh)
Hehehe yang ini boongan lho...intinya mereka pesen minum sendiri deh

Kami berdua menunggu sampai mereka selesai makan....
dan Subhanallah...makanan mereka habis, bersih, ludes, tidak tersisa sedikitpun...
tidak henti2ya bibir kami mengucapkan Bacaan Hamdalah, apalagi saat melihat senyum mereka...Alhamdulillah.
(kami sangat merasa tertampar, melihat piring kami masih ada beberapa gumpalan nasi, dan daging ayam....) wah, kami berdua mubazzir banget.....jadi inget pesen nabi
Inna Kanu Mubazzirina ichwanu syaitonnn ::: sesungguhnya orang yang mubazzir adalah teman syaitonnn...ceilehhhhh
(ihh takutttt...berhubung kami berdua makan dengan sisa..maka kami adalah Sy**** Teettt ::sensor)

Saat mereka sedang menikmati minumnya, tiba-tiba masuk seorang anak kecil lagi kedalam warung...tapi kali ini dia tidak menawarkan semir, tidak menawarkan koran juga (lha wong udah malam)...anak ini hanya menawarkan belas kasihan dan iba dari pengunjung warung...
dan hanya 3 kalimat yang terdiri 47 huruf yang dia ulang-ulang
Om minta uangnya...........
Mau bayar uang sekolah...
dan Untuk Makan.............

(ada yang iseng ngitung jumlah hurufnya gak nih...)

Dari beberapa meja yang dia datangin, tidak ada pengunjung warung yang menggubris...saat mau menuju ke meja kami dan melihat ada 2 orang temennya yang sedang memamerkan senyum manis, senyum kekenyangan nasi pecel ayam...eh tuh anak tiba-tiba kabur dan pergi...rupanya dia malu dengan kedua temannya ini

Berbekal modal dakwah yang kami punya...dan sambil mengingat-ngingat sabda nabi yang diucapkan para uztad di sinetron religi yang kami tonton semalam (apa ya?? Cinta fitri, Alisa, Sekar, Nikita...hehehe ini bukan sinetron religi kan?? ::: ya maap )
Kami mencoba memberi wejangan kepada 2 anak ini...


Kalian berdua jangan seperti itu ya...gak boleh minta-minta..harus tetap berusaha...walaupun hanya semir sepatu, jualan koran atau apapun yang penting harus kerja dan berusaha...tidak boleh minta-minta...
Nanti akan terbiasa enak dengan meminta-minta...ingat apa? Harus Usaha....kalau tidak ada usaha dan hanya meminta-minta seperti temanmu tadi Sungguh Ter-La-Lu..

Apa??? :::: Ter-La-Lu
Bareng-bareng diitungan 4 dengan ketukan ¾ :::: Ter-La-Lu


Dan ingat juga, uang yang didapat dari hasil kerjamu, digunakan sebaik-baiknya...pakai untuk makan, bayar uang sekolah, berikan kepada orang tua....
jangan dipake untuk yang tidak perlu....jangan sekali-kali dipakai Judi apalagi Mabok, inget Judi dan mabok adalah kelakuan yang paling dibenci oleh vocalis’nya soneta..dan tentu juga dibenci oleh penyanyi-penyanyi dangdut wanita (apalagi ditambah pulang malam, hehehe)


mereka berdua tertegun dan mantuk-mantuk mendengar kultum diwarung pecel ayam ini....

saat mau meninggalkan mereka, kami sempat berpikir...apakah cukup hanya memberikan makan kepada mereka...apakah uang lebih berharga daripada makan malam ini....
hmm biar lebih afdhol, kami memberikan tambahan uang kepada mereka.

::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Setahun terakhir ini kota mbalikpapan dipenuhi dengan anak-anak kecil seperti dua anak kecil ini....selain sebagai tukang semir diwarung-warung, tukang minta-minta, bahkan penjual koran di pertigaan-perempatan jalan kota ini.
Dan rata-rata anak-anak ini adalah berasal dari salah satu suku di sulawesi tenggara, tepatnya dari pulau penghasil aspal.
Dikota ini terkenal, untuk imigran dari pulau penghasil aspal di sulawesi tenggara ini adalah orang-orang yang ulet bekerja...tidak perduli pekerjaan apa saja, pasti mereka lakoni...sayangnya dengan semakin bertambahnya populasi mereka, anak-anak’pun akhirnya di.eksploitasi... dan yang terjadi seperti anak-anak ini.
Mudah2an anak-anak ini dikemudian hari tidak menjadi benalu bagi kota ini..mudah2an anak-anak ini (termasuk dua anak yang kami temui malam itu) menjadi orang yang berguna bagi kota ini, berguna bagi bangsa ini...Aminnn..Merdeka

18 komentar:

Alberto-the bro neo- mengatakan...

salut bro...
(btw ide-nya siapa tuh?)

jd kamu tahu kan kalo aku makan sampai bersih... biar gak mubazir... he..he... (ato emang doyan makan yach??)

Alberto-the bro neo- mengatakan...

...wuih... pertamax..

THE AFDHAL mengatakan...

@ Bro-Neo
Ya iyalah pertama...
secara sekarang dirimu penguasa kantor disono hehehe

ide kita berdua donk///hehehehe//

yup...gw belajar banget tuh dari sindiran halusmu tentang menghabiskan makanan...sumpah gw inget banget tuh...
tiap ada sisa makanan, gw ingat banget tuh pesenmu
thanks bro

Lala Purwono mengatakan...

Ceritanya seru, Al. Lucu tapi dapet banget pesan moralnya *aih, tumben!* hehehe...

yessy muchtar mengatakan...

Makanya, orang lain susah makan..situ jangan sok sok kenyang dan makan buah cuma gara gara perut yang udah kayak tas pinggang..ouppss..:P

Jadi gimana?!? entar malam mau gak makan lagi?!?! TER-LA-LU...

THE AFDHAL mengatakan...

@ Lala :
Tumben !!! makasihhhhhh
kamu perhatian banget deh
*jadi pengen kerokan jenggot lagi*

@ Yessy :
iya...iya...gw insyaf kok
mau tas pinggang, tas punggung siappppppp

Imelda mengatakan...

duh Afdhal...
kayaknya baru kali ini deh kamu bikin aku nangis...hiks...

kebayang kalo dua anak itu
Riku dan Kai :(
Jangan sampai.... but kita ngga tau kehidupan itu nantinya gimana.

Semoga ke dua anak itu bisa bertahan hidup dengan baik, dan sering-sering ketemu dengan dua OM yang baik begini.

Duh aku paling ngga tahan baca soal anak yang terpaksa harus kerja untuk dapat makan dan sekolah.

EM

THE AFDHAL mengatakan...

@ EM :
yahh, jangan nangis donk..
cup..cup...cup

mudah2an Riku n Kai gak dapat pengalaman seperti ini ya mbak

dan mudah2an pemerintah indonesia juga memperhatikan tentang masalah ini

nh18 mengatakan...

HHmmmm ...

Ya ... kadang kita suka belagu ...
Pesen makan sebanyak-banyaknya tapi ujung-ujungnya cuma dimakan dua tiga suap doang abis itu selesai ...

Nice Post ...

(tumben aku serius ...)

THE AFDHAL mengatakan...

@ Om NH
iya nih Om..banyak hikmahnya nih

oooww ini comment serius ya om
makassihhh

Muzda mengatakan...

Masalahnya,, kadang tu si bakul lesehan ato warung makan gitu ngasi nasinya banyak betul, jadi ya kadang gak abis, Mas ...

hehee,, pembelaan gak penting.
oke.. makasih sudah diingatkan.

Kalau tidak ada aral melintang, anak-anak itu akan berguna kok mas,, asal jalannya lempeng tak ada godaan yang tak bisa mereka tolak ..

Anonim mengatakan...

Beda pendekatan maka beda pula apa yg didapatkan.

Anak2 itu berusaha, kita malah jatuh iba. Nice psoting mas Afdal ;)

Btw ke dokter ngapain...?
Bukan dokter ymacam ang ada di Raden Saleh deket salemba sana kan ? :p hihihi

A Decent Criminal mengatakan...

Ckckck cerita yang sangat menyentuh..ini orang emang patut jadi panutan..bravo brother...yo deserve it

Anonim mengatakan...

kocak, tapi tetep menyentuh.
salam kenal, mas, bang, eh apa jangan2 om yah ? hehehehe

pakde mengatakan...

Berharap...semoga mereka bisa menemukan progress menuju kebaikan. Mudah2an ada orang tua asuh diosana yang bisa meluruskan kehidupan anak2 itu dal....

Marshmallow mengatakan...

*senyum-senyum sendiri sambil baca kultum mas afdhal*

kunjungan balik nih, mas. tulisannya keren, lucu tapi inspiratif. apalagi penyanyi idola saya sering disinggung-singgung.

oh, bang romaaaa...

kangmasharry mengatakan...

makan adalah nature dari setiap manusia
tulisan khas afdhal banget!

THE AFDHAL mengatakan...

@ Muzda :
yeee...kok nyalahin penjualnya sihhh..
btw thanks buat Do'a nya
@ Eka :
Soal Dokter?? Ada Dehhh...
@ Decentcriminal :
Bravo juga..saksinya kan kamu
@Frozen :
makassihh...terserah manggil apa, asal jangan manggil mbak aja
@Pakde :
Aminnnnnnnn
@Marhmallow:
Baeklah..ntar tiap postingan tak selipin lagunya bang omaa deh
@Kangmaz harry :
makasihhhhhhhh