Selasa, 23 September 2008

Pemilu 2009

PEMILU 2009

34 partai....info terakhir menyebutkan 44 partai akan bertarung di Pemilu 2009
WAWWWWW........
Pusing, pusing deh...masyarakat akan dibingunkan utk memilih partai saat pemilu nanti, belum lagi dibingungkan dengan pilihan utk memilih para wakil rakyat dan tentunya memilih presiden yang akan memimpin sampai 2014 nanti.
sebagai warga negara yang baik dan nasionalis :) saya tetap optimis dengan suksesnya penyelenggaraan pemilu 2009 nanti. dan saya tetap berharap bisa ikut memilih (maklum KTP Jogja, tapi sedang berada di Borneo)
saat pemilu 2004 kita sudah melihat sendiri bagaiman pesta demokrasi ini berlangsung...ruwettttt
gak kebayang nanti 34/44 partai akan "bertempur" di 33 propinsi..
bisa dibayangkan biaya yang dihabiskan utk penyelenggaraan pemilu ini...biaya yang akan dikeluarkan oleh KPU utk kertas suara, kotak suara, biaya penyelenggaraan, biaya anggota KPU pusat, anggota KPU daerah..berapa duit tuh
belum lagi partai2 yang akan bertarung pun akan mengeluarkan budget banyak, khususnya budget kampanye..
mulai sekarang sampai tahun depan kita akan melihat orang2 partai mulai bergerilya...setelah lolos verifikasi KPU, dibeberapa rumah sudah terdapat papan nama kantor partai, entah itu DPW, DPD, DPC..
saat kampanye nanti kita akan melihat "Rimba" Bendera, Poster, Baliho, Spanduk yang "membungkus" kota.
disatu sisi mulai sekarang "simpul ekonomi" sudah muncul, seperti industri sablon, spanduk, bendera, kaos, kertas, beberapa masyarakat akan mendapat imbas positif dari penyelenggaraan pemilu ini, tapi disisi lain kita akan melihat "kotornya" semua kota diindonesia.
belum lagi ditambah kotor jika ada keributan antar partai.
mudah2an semua berjalan lancar....
Pesta Demokrasi ini berjalan sukses
dan alangkah indahnya jika sukses ini juga dibarengi dengan kesuksesan Masyarakat memilih wakil rakyat dan presiden yang mampu membuat negara kita tercinta ini semakin maju
Aminnnnnn...

PSIM

PSIM JOGJAKARTA....


Papan Skor dibakar (PSIM - PSIS)
Suporter surabaya meninggal 1 orang (PSIM - PERSEBAYA)
itu yang sangat membekas dimemori saya saat awal suka dengan klub PSIM Jogjakarta....

Stadion Mandala Krida, hampir 1 tahun saya melewati stadion ini. dengan sepeda kesayanganku, melewati 1 tahun awal dijogja, bersepeda dari Glagah sari/umbulharjo ke condongcatur (bagi yang tau, jarak ini sangat jauh..) tapi bersepeda ke sekolah, merupakan hal yang baru bagi saya, dan saya sangat menikmatinya (1994 - 1995)
Stadion Mandala krida, sebuah stadion kebanggan warga jogja, selalu saya lewati saat berangkat sekolah (SMP). stadion ini merupakan homebase bagi 2 kesebelasan kebanggan warga jogja, Mataram Putra dan PSIM Jogjakarta.
sepakbola memang olahraga kegemaranku, cita-cita sebagai seorang pemain bola yang tidak kesampaian, saya lampiaskan dengan menonton bola.
dari kebiasaan membaca koran dan update tentang sepakbola di koran (KR ; Kedaulatan Rakyat), akhirnya kuberanikan diri juga untuk berangkat sendiri ke stadion mandala krida utk menyaksikan pertandingan sepakbola.

saya lupa, pertandingan pertama yang saya saksikan di Stadion Mandala ini adalah Mataram Putra vs kesebelasan mana, termasuk juga menyaksikan pertandingan PSIM Jogjakarta. tapi saya merasa sreg dan puas saat menyaksikan pertandingan PSIM Jogjakarta. saat menonton PSIM emosi penonton lebih berasa dibanding menyaksikan MAtaram Putra. walaupun saya tidak memilih klub mana yang akan bertanding, entah itu Mataram Putra entah itu PSIM saya tetap berangkat ke stadion mandala krida.
pada tahun pertama ditemani sepeda'ku tercinta dan uang saku dari orang tua, sepeda kuparkir di GOr Among Rogo, dan menyebrang jalan akhirnya sampai diloket membeli tiket dan naik tangga menuju stadion kebanggan masyarakat jogja.
setahun awal sebagai seorang pendukung klub jogja, tiap menyaksikan pertandingan sepakbola di Mandala Krida saya selalu sendiri.
memasuki masa SMA pun bisa dibilang saya tidak pernah absen menyaksikan tiap pertandingan di Mandala Krida. sampai suatu saat Klub Mataram Putra berganti nama menjadi Mataram Indocement dan resmi pindah dari kota jogja, akhirnya aku mengikrarkan diri menjadi seorang Tifosi Sejati PSIM Jogjakarta.

saat SMA ini saya sudah tidak menggunakan sepeda lagi utk menyaksikan pertandingan PSIM, sudah agak sedikit naik pangkat dengan menaiki motor pinjaman dari kakak. masih setia parkir di GOR AMong Rogo, setiap pertandingan PSIM baik itu sore hari maupun malam hari, tidak pernah terlewatkan.
saat rame-ramenya para suporter klub membuat nama bagi suporter klub, kecintaan saya dengan PSIM semakin tumbuh. BRAJAMUSTI julukan bagi suporter PSIM Jogjakarta, menjadikan saya secara tidak resmi menjadi seorang Brajamusti sejati. saat SMA kadang dengan beberapa teman SMA, kami menyaksikan pertandingan PSIM bersama-sama.






pernah suatu saat, saya berangkat menyaksikan PSIM dengan berjalan kaki, dan selama pertandingan berlangsung hujan deras mengguyur stadion mandala krida, saya tetep keukeh menyaksikan pertandingan sampai selesai. dan bisa dibayangkan saya masih akan berjalan kaki pulang ke rumah dengan basah kuyup...sebuah pegorbanan tentunya...
pernah juga saya meninggalkan motor saya diparkiran, karena setelah pertandingan saya pergi mengunjungi tempat pemain, sampai lampu stadion dimatikan, dan ketika sampe diparkiran, Alhamdulillah tukang parkir itu benar2 bertanggungjawab, hanya 1 motor yang masih mereka tungguin, yaitu motor saya hehehe, makasih mas tukang parkir Gor Among Rogo
saya tidak pernah peduli mau menang, ataupun kalah pokoknya PSIM harus saya tonton.
saya tidak peduli, PSIM berada didivisi utama ataupun sempat terdegradasi ke Divisi I, saya tetap mendukung PSIM, apapan yang terjadi.

saat memasuki bangku kuliah pun, hampir setiap pertandingan PSIM di Mandala Krida tidak pernah saya lewatkan, baik itu menonton sendiri, bersama teman-teman SMA maupun teman kuliah yang dari luar jogja saya ajak menyaksikan pertandingan PSIM.


intensitas menonton PSIM agak berkurang saat saya mulai bekerja di semarang, TAPI jika pertandingan berlangsung di hari sabtu ataupun minggu, selalu saya sempatkan untuk pulang jogja dan menyaksikan PSIM bertanding, begitupun saat saya dinas di Pekalongan, setiap hari sabtu-minggu PSIM bertanding di mandala krida, saya akan meluncur ke jogja, 4 jam perjalanan dari pekalongan menuju jogja, untuk pertandingan sore jam 4, ya kira2 jam 12 siang teng mobil H 9090 S menemaniku meluncur melalui pantura (alas roban), naik ke sukorejo, temanggung magelang muntilan dan JOGJA...JOGJA..JOGJA...., sesampainya diparkiran Halaman Asrama Mahasiswa UGM (sekrang sudah pindah parkiran, tidak lagi di GOR Among Rogo), Seragam Biru andalan yang menandakan warna kebesaran PSIM dan Syal yang bergantung dileher, langsung menuju ke tribun tertutup (hehehe sekarang seringnya nonton ditribun tertutup, secara udah punya duit sendiri) seorang suporter sejati PSIM siap meneriakkan semangat buat PSIM yang bertanding sore itu.

PSIM, Persatuan Sepakbola Indonesia Mataram itulah kepanjangan dari PSIM, kenapa mataram, mataram kan adalah ibukota propinsi Nusa Tenggara Barat, ya MAtaram adalah sebuah identifikasi bagi jogjakarta, dimana dulu Kerajaan Mataram merupakan kerajaan kebanggaan bagi warga jogja. Mess dan Kantor PSIM tepat berada diutara stadion mandala krida, konon dilokasi inilah PSSI (persatuan sepakbola seluruh indonesia) pertama kali dibentuk.
saya memang bukan orang asli jogja, tapi kecintaan saya kepada klub ini jangan ditanyakan lagi, berada dimanapun selalu mengupdate bagaimana keadaan PSIM.

beberapa keributan antar suporter jogja dan suporter tamu pernah saya alami, begitujuga keributan dengan para aparat keamanan...
PSIM - Arema, antara tahun 1998-1999, ketika pertandingan berlangsung panas, beberapa pemain saling mendorong, tidak disangka dari sisi timur stadion, seorang suporter PSIM masuk kelapangan dan memukul pemain arema, dan dimulailah sebuah perkelahian saat suporter arema juga turun lapangan dan saling serang dengan suporter tamu. saat itu saya masih berada ditribun, hanya melempar kepada suporter arema tanpa ikut turun kelapangan utk bertarung hehehe, tiba2 seorang suporter PSIM berhasil mengambil bendera kebesaran Arema, yaitu bendera dengan gambar kepala singa, dan kebetulan juga bendera tersebut sampai ditribun tempat saya berada, dan akhirnya juga bendera tersebut kita bakar rame-rame hehehe.maap ya Aremania....btw masuk koran lho hihihi saat foto arema dibakar masuk diheadline koran lokal jogja, dan terlihat saya sedang berada dipagar, nih fotonya..




PSIM - PELITA SOLO, kira2 tahun 2000-2001, saat PSIM sudah dipastikan terdegradasi ke Divisi 1, dan PSIM menjadi tuan rumah dipertandingan terakhir ini, saat datang ke stadion masuk dari pintu timur (tribun terbuka) tidak disangka hampir 90% stadion berwarna merah, yup stadion mandala krida seakan milik Pasoepati (suporter solo), wuihhh akhirnya dengan beberapa suporter jogja, kami dipindahkan ke bagian barat (Tribun tertutup sebelah selatan), total suporter jogja hanya berada di tribun tertutup bagian utara dan selatan. saat pertandingan baru dimulai, terjadilah keributan, dibagian utara suporter jogja yang notabene tuan rumah dan sedikit jumlahnya perang batu dengan suporter solo,akhirnya keributan ini merembet ke bagian selatan dimana saya berada, tidak disangka perang batu pun dimulai, beberapa suporter jogja berlarian keluar, hanya sekitar 20 orang saja kami menghadapi suporter solo, ada bapak2 dengan anaknya, ada beberapa preman jogja juga, kami perang batu dengan suporter solo. kira2 hampir setengah jam lempar2an batu terjadi, ada sebuah kejadian dimana salah satu batu yang dilempar suporter solo meluncur keras kesamping saya, dimana disamping saya berada seorang anak kecil, dengan sedikit refleks saya menahan lemparan batu itu dengan tangan saya, untung tidak berdarah, walaupun agak sakit, namun setidaknya bisa menyelamatkan anak kecil itu dari lemparan batu, saya mencoba mencari orang tua anak tersebut, eh gak taunya orang tuanya juga sedang "bertempur" paling depan dengan suporter solo, berada dipagar pembatas orang tua dari anak itu sambil mencaci maki melemparkan kayu potongan dari kursi tempat duduk tribun kearah suporter solo. ffuiihhh, akhirnya karena jumlah suporter jogja sedikit, kami meninggalkan stadion tercinta yang sudah "diduduki" suporter solo. dan pertandingan itu akhirnya dibatalkan tidak jadi dilanjutkan.

KONVOI ANARKIS, saya lupa itu setelah pertandingan melawan mana, tapi yang saya ingat saat itu PSIM menang, tapi sayang diakhir pertandingan ada sebuah kejadian dimana seorang suporter jogja dipukul oleh aparat. saat selesai pertandingan kami konvoi keliling kota jogja, saya membawamotor sendiri dan seorang teman (novil) yang membawa motor membonceng adiknya kami bergabung dengan suporter lainnya keliling jogja. dari utara stadion kami menuju jalan solo, entah siapa yang mulai, diperempatan jalan solo-gejayan seorang suporter mulai melempari pos polisi, kami berlanjut lagi menuju perempatan jalan solo-galeria, saya, novil dan adiknya turut andil memecahkan pos polisi didepan mall galeria itu, saya lupa dapat batu darimana tapi akhirnya kaca pos polisi itu pecah juga hehehe maap pak polisi, kami melanjutkan perjalanan lagi, tapi diperempatan Gramedia, pos polisi itu kami lewati, KARENA dibelakang pos itu ada kantor polisinya, so kami lanjut sampai diperempatan tugu, beberapa suporter melanjutkan aksi anarkisnya, pos polisi diperempatan tugu akhirnya rusak juga, kami lanjut lagi menuju jalan malioboro, dari belakang seorang suporter mengatakan kita dikejar polisi, akhirnya saya dengan novil melarikan diri kearah timur untuk pulang, fffiuhhhh....lariiiiiiiiiii

Ada sebuah kejadian lagi, PSIM - PERSIBAT (Batang), saat itu saya sudah dinas dipekalongan, dan saat itu PSIM sedang berjuang di Divisi I utk menembus divisi utama, sebuah pertandingan tandang di stadion M Sarengat Batang (dekat pekalongan), kakak saya dan beberapa temannya datang naik motor dari jogja dan bermalam dikos saya, tibalah saat pertandingan dan akhirnya pertandingan itu berakhir 0-2 utk kemenangan PSIM Jogjakarta. sayang saat bertandingan berakhir kami mulai dilempari oleh suporter tuan rumah, beberapa suporter jogja pada awalnya bersabar utk tidak meladeni lemparan batu dari suporter tuan rumah, tapi akhirnya kesabaran itu ada batasnya, dimulai oleh Brajamusti senior (orang tua hehehe mereka berada ditribun paling atas) memulai membalas lemparan suporter tuan rumah yang berada diluar...mungkin suporter Batang saat itu kurang pengalaman dengan keributan antar suporter, akhirnya mereka yang lari, padahal kami bertahan ditribun, untuk menghindari kemungkinan buruk lainnya akhirnya kami diselamatkan oleh pihak keamanan dan digiring utk melompati pagar stadion dan menuju ketengah lapangan.

(Di. Stadion M. Sarengat Batang, After Chaos)

Berbagai suka duka telah kulewati saat menjadi suporter setia PSIM, entah sudah berapa banyak uang yang kuhabiskan untuk menonton pertandingan satu-satunya baju suporter selalu saya bawa kemanapun saya pergi, Semarang - PEkalongan dan sampe Balikpapan pun baju ini masih saya bawa. Syal warna biru tulisan PSIM - Brajamusti pun saya bawa selalu, dan sekarang tergantung manis dimobil yang saya pake sehari-hari dibalikpapan
PSIM, sekali lagi saya tekankan bahwa saya bukan orang jogja asli, tapi kecintaan kepada PSIM melebihi kecintaan orang jogja kepada PSIM.

PSIM Maju terus
PSIM kamu punya seorang suporter setia sampe saat ini.
PSIM ATAU TIDAK SAMA SEKALI
PSIM ATAU MATI
PSIM JOGJAHOLIC
PSIM FOREVER

Rabu, 03 September 2008

jangan pergi

Di tengah malam,
saat aku menatap langit berhias bintang,
seakan-akan malam-malam suci itu
sedang berbaris menunggu giliran
untuk bertemu denganku.
Sambil membawa nampan-nampan,
yang akan dipersembahkan pada-Nya
setiap pagi menjelang.

Akankah nampan-nampan itu
kuisi dengan sepenuh cinta.
Sanggupkah aku merajut amal mulia,
doa, ilmu, alquran, sujud,
bahagiakan fakir miskin dan
berbuat baik pada sesama,
sebagai persembahanku pada-Nya

Ataukah aku akan tega,
membiarkan malam-malam suci berlalu
sambil mencucurkan air mata
karena menahan malu
saat harus mempersembahkan
nampan-nampan kosong pada-Nya,
yang telah memberiku segalanya


- jangan pergi Ramadhan - (dari saudara muslimku)

Selasa, 02 September 2008

way back into love

I've been living with a shadow overhead
I've been sleeping with a cloud above my bed
I've been lonely for so long
Trapped in the past, I just can't seem to move on

I've been hiding all my hopes and dreams away
Just in case I ever need `em again someday
I've been setting aside time
To clear a little space in the corners of my mind

All I wanna do is find a way back into love
I can't make it through without a way back into love
Ohhhhh

I've been watching but the stars refuse to shine
I've been searching but I just don't see the signs
I know that it's out there
There's got to be something for my soul somewhere

I've been looking for someone to shed some light
Not somebody just to get me through the night

I could use some direction
And I'm open to your suggestions

All I wanna do is find a way back into love
I can't make it through without a way back into love
And if I open my heart again
I guess I'm hoping you'll be there for me in the end



gara-gara Drew Barrymore sih :)