Entah dukun beranak, dukun tidak punya anak, dukun apapun deh?
Pernah gak??........woii pernah gak??...ditanyain nih, pernah gakkk??
Ya udah kalau gak mau jawab, jawab sendiri aja deh…AKU PERNAH
Di sebuah kota kecil dijawa tengah, sebelah timur kota demak…kota ini diantara para pemercaya ilmu hitam, merupakan gudangnya dukun-dukun alias orang pintar (orang pintar ngeramal, dan nge'santet).
Kota ini merupakan wilayah kerjaku, walaupun tidak bermukim disini, tapi paling tidak saat tugas disini bisa 3-4 hari ngublak-ngublek kota ini.
Saat itu lagi jamannya Togel. Tau kan Togel? Itu tuh tahi lalat besar di muka…(wes gak usah dibahas, nanti ada yang tersinggung)
Togel menurut definisi ekonom-ekonom lokal adalah ilmu menerka. Menerka nomor.
Konon katanya demam togel saat itu mengalahkan demam friendster dan facebook saat ini. Mungkin jika togel masih ada, yang namanya friendster dan facebook pasti lewattttt...
Di kota ini, wilayah kerjaku dibagi dua dengan seorang teman supervisor. Aku selalu nginap jika berada dikota ini, sementara teman satu ini tidak pernah nginap, tiap malam dia selalu pulang ke semarang.
Berkat info dari seorang task force lapangan kami, yang memberitahu bahwa teman’ku itu (beliau udah bapak2 dan kebetulan udah senior) mempunyai kebiasaan buruk mendatangi dukun untuk ”konsultasi” (saddapp, konsultasi booooo) tentang nomor yang akan keluar hari ini......biasanya setelah mendapat wejangan dari mbah dukun, beliau langsung pulang kerumahnya disemarang dan segera mendatangi outlet-outlet togel terdekat untuk memasang ”aplikasi” togel sebelum jam penutupan malam itu.
Jaman itu, semua orang autis dan latah terhadap nomor.....Kalo ada yang janggal pasti dikait2kan dengan togel..misal saat menerima telepon dari nomor tidak dikenal, dan kebetulan nomornya agak aneh (contoh ; 024 ; 776544), wah langsung tuh dikaitkan dengan togel, padahal itu nomor kantor polsek semarang timur.......ada lagi nih, saat sedang menyopir dan tiba-tiba hampir serempetan dengan motor, eh si motor dikejar hanya untuk ngelihat plat nomornya dan berharap sapa tau nomor itu nanti malam bakal ”keluar”
Ada lagi yang lebih parno (kebetulan team task force kami berjualan produk ke outlet).... Saat sore hari ngerekap penjualan, mereka memilih uang yang paling bersih dan rapi, nah uang terpilih tersebut langsung Diangkat-Dilihat-Diterawang-Dipecicili nomor seri’nya, dan langsung disimpulkan nomor ini akan dipasang ke bandar togel nanti malam...hmmm pliss deh
Kembali ke rekan kerjaku......
Karena penasaran, aku tanya langsung ”Pak, Njenengan kerep nang mbah dukun yo? Nuwun sewu lho..nyante wae pak, aku ora bakal kondo-kondo wong liyo kok”
Artinya : Pak loe sering ke dukun ya, maap lho, nanya doank, gak bakal bilang-bilang ama yang lain kok"
Dan sambil tersipu-sipu malu, dia menjawab ”Inggeh”
(bayangin aja deh, kalo bapak-bapak tersipu malu gituhh...gw aja males bayangin)
”Pak, aku entuk ora pisan-pisan melu nang mbah dukun” tanyaku penasaran
”yo wes, entuk, tapi ojo kondo-kondo kanca kantor yo”
(intinya aku menanyakan apakah sesekali bisa ngikut dia ke tempat dukun, dan ia menyetujui asal gak bilang-bilang teman kantor)
Akhirnya tiba saat yang kunanti-nantikan….suatu hari setelah kami selesai supervisi, sore hari kami meluncur ke rumah si mbah dukun….
Rumah si mbah tidak terlalu angker, seperti rumah biasa aja, diteras ada mas-mas 2 orang sedang nongkrong, pintu ruang tamu terbuka lebar, aku Cuma menunggu diteras rumah, sementara temenku masuk keruang tamu….sambil ngintip-ngintip aku liat temenku bertemu dengan 2 orang wanita (kayaknya itu putri’nya si mbah), setelah berbicara dengan 2 orang wanita tsb, temenku duduk dikursi bundar ruang tamu (kayaknya dia menunggu si mbah), tapi si mbah luammma banget keluar keruang tamu.
Sambil menunggu teman yang masih gelisah didalam, naluri detektif’ku keluar…aku iseng2 bertanya pada mas-mas 2 orang yang sedang nongkrong diteras.
“mas keluarganya si mbah ya?”
“ohh mboten mas, kulo nggeh ‘pasiennya” mbah”
“pasien…maksud lo???”
“ iya mas, saya dan teman saya tadi pagi baru konsultasi, kami dari Semarang”
“konsultasi opo ya mas?”
“ya konsultasi nomor”
“sering ya mas konsultasi disini, dari hasil konsultasi gimana hasilnya?”
“oohh sering bangettt, sudah beberapa bulan saya ngelaju Semarang kesini, bisa dibilang hampir tiap minggu saya kesini, dan sudah lama saya konsultasi ama si mbah, hasilnya ya pernah sekali ’tembus’, seringnya gak tembus”
“SEKALI!!!!!...” (hmm orang bodohhhh)
“lha ini kan sudah konsultasi, nunggu apa lagi mas?”
”biasanya saya konsulasi pagi, trus siang nongkrong aja disini, sore konsultasi lagi..ya kadang2 mbah keluar lagi dan ”ngeluarin” nomor baru lagi”
”trus biasane piye mas??”
”ya nomor baru itu nanti saya olah lagi waktu pulang kesemarang,’
”ohh gitu ya??”
Dari mas-mas itu juga aku tahu, bahwa si mbah ini adalah ‘penasehat spiritual” petinju indonesia yang sedang nge’top (itu tuh si Keris Jon), didalam rumah memang terlihat ada beberapa frame foto besar berisi gambar si mbah dan petinju tsb. Konon katanya beberapa hari sebelum pertandingan, si petinju pasti datang ke rumah si mbah untuk “mohon restu”, dan juga konon katanya saat si petinju sedang bertanding si mbah tidak pernah menonton langsung di Tipi, bukan karena si mbah gak punya tipi atau si mbah udah rabun shg gak bisa nonton tipi, melainkan saat si petinju sedang pukul-pukulan diatas ring, si mbah berada disebuah kuburan (kuburan beneran atau kuburan kucing, pokoknya kuburan) dibelakang rumahnya sambil mengibar-kibarkan kain putih keramatnya…sekali lagi, ini konon katanya lho sodara-sodara
Daripada lama2 bercakap ama 2 orang manusia gak jelas ini, mending aku masuk aja nemenin temanku yang sedang berhadapan dengan si mbah…
Aku mengambil tempat duduk persis dibelakang teman’ku itu….kedengaran dia bercakap dengan si mbah menggunakan bahasa jawa hualussss banget...si mbah ini wajahnya seram, masa lalu dan masa depan'nya suram hihihihi piss...tampangnya tidak jauh beda dengan Tuk Bayan Tula dukun yang digambarkan dalam pilem laskar pelangi
Sambil ngelirik aku ngeliat si mbah menuliskan beberapa nomor dalam 3 baris. Dan ngeliat temanku yang Cuma bisa menundukkan kepala (persis abdi dalem keraton waktu ketemu rojo), dan samar-samar terdengar si mbah bilang
“Le, nomor iki akeh, nomor sing pasti kuwi ono Nang ngarepmu”
“nak, nomor ini banyak, untuk nomor yang pasti itu ada didepanmu”
Si mbah langsung melenggang kangkung masuk kedalam rumah dan meninggalkan kami…sebelum si mbah masuk temanku mengejar si mbah dan menyelipkan 2 bungkus rokok+Duit, tapi ama si mbah ditolak mentah-mentah…mbah Cuma bilang “Taruh aja dimeja’
Cepat2 kami Kabur keluar rumah, dan sempat dicegat ama mas2 diteras tadi dan menanyakan kepada temanku perihal nomor yang diberikan si mbah, tujuannya untuk “menyamakan persepsi” katanya (alesannnn).....tapi dgn enteng temanku menjawab
Dan apa yang terjadi dengan temanku dengan nomornya :
Esok hari saat ketemu dia dan aku tanyakan perihal “pemasangan nomornya”, dengan memelas temanku menjawab “gagal maning..gagal maning” (sokorrrrrrrrrr)
Rupanya sepanjang perjalanan pulang, yang terngiang-ngiang hanya kata-kata “nomor yang pasti itu ada didepanmu’, so nomor yang diberikan si mbah dihapal serta “dicocok-cocokkan” dengan nomor2 aneh yang ditemui selama perjalanan pulang..ya plat nomor motor, plat nomor mobil, uang kembalian, pokoknya serba didepan”
Dan setelah dia pelajari dan analisa lagi, katanya (katanya lho), bahwa nomor yang “keluar” malam itu sama persis dengan nomor box/kotak PLN didepan rumahnya…HALAH!!!!!ampunnnnnnnnn…..(itupun dilakukan setelah tahu nomor’nya gagal tembus). Entah itu kebetulan atau memang kemampuan si mbah tadi.
Wallahu’alam Bisahwab
Dan apa yang terjadi dengan si mbah :
Dengan ditutupnya praktek togel, konon katanya si mbah kehabisan pasien. Dan Cuma tersisa si petinju tadi sebagai pasien tetapnya
Dan apa yang terjadi dengan mas-mas yang berada diteras rumah si mbah :
MENEKETEHE